Sahabat dan Bintang di Langit

Sahabat dan Bintang di Langit
Seorang sahabat pernah berkata bahwa sahabat itu seperti bintang. Walau jauh, ia tetap bercahaya. Kadang ia tak nampak, namun sebenarnya dia selalu ada. Dia tak mungkin dimiliki, namun sulit untuk dilupakan.

Bagiku, sahabat adalah sebuah pilihan. Ketika kita memlilih untuk melalui segala hal sendirian, sahabat akan menjadi penopang saat kita rapuh dan tidak mampu bertahan sendirian. Dia akan menguatkan kita dengan doanya.

Saat kita memilih untuk melalui segala hal bersama, dia bukan orang yang tubuhnya akan selalu ada di samping kita, namun doanya terus mengikuti setiap langkah kita. Dia akan ada saat kita membutuhkan teman untuk berbagi, namun dia akan meninggalkan kita sendiri dalam waktu yang dia ingin kita habiskan untuk berkhalwat dengan Rabb semesta alam.

Ketika kita memilih jalan hidup yang berbeda, dia akan mengingatkan sebuah jalan yang harus selalu dilalui bersama, yaitu jalan dakwah, jalan jihad, yang akan mempertemukan kita di hari kemudian. Saat kita memilih jalan yang keliru, dia tidak akan diam. Dia akan menegur kita. Mungkin suatu saat tegurannya akan menyakitkan, tapi percaya, bahwa sedikitpun dia tidak ingin menyakiti hati sahabatnya. Bahkan dia akan menangis pilu jika mengetahui kita tidak lagi memilih jalan menuju surga Allah, sedangkan dia tidak bertindak apa-apa untuk mencegahnya.

Seorang sahabat tidak pernah menjadi manusia sempurna, karena begitulah adanya dia, sama seperti kita, manusia biasa. Namun, dia senantiasa menyempurnakan cintanya pada Allah sehingga cintanya pada makhluk Allah selalu berlandaskan cinta karena Allah.

Memang tidak seindah bintang di langit, karena cinta dalam hati seorang sahabat memancarkan cahaya sendiri yang jauh lebih cerah dari cahaya bintang. Cahaya itu merupakan cahaya iman yang terpancar untuk orang sekelilingnya, termasuk sahabatnya. Cahaya itu terpancar dari senyumannya saat melihat kebahagiaan kita, terpancar dari teduh pandangan yang ingin menenangkan kita di saat risau, bahkan terpancar dari kemarahannya saat kita mendekati larangan Allah dan menjauhi perintah-Nya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment