Tujuan-Tujuan Tarbiyah Bagi Akhwat Muslimah


Pengertian Tarbiyah
Dari segi bahasa tarbiyah islamiyah bermakna: Rabba-yarbu (tumbuh berkembang), rabbiya-yarba (tumbuh secara alami), rabba-yarabbu (memperbaiki, meningkatkan). Sedangkan secara istilah Tarbiyah Islamiyah adalah memperbaiki sesuatu, menjaga serta memeliharanya.

Tarbiyaah memiliki pengertian cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (dengan kata-kata) ataupun secara tidak langsung (dengan keteladanan) untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik.
Tarbiyah Islamiyah berarti proses mempersiapkan orang dengan persiapan yang menyenuh seluruh aspek kehidupan meliputi jasmani, ruhani, dan akal pikiran. Demikian juga dengan kehidupan duniawinya, dengan segenap aspek hubungan dan kemaslahatan yang mengikatnya, dan kehidupan akhirat dengan segala amal yang sihisabnya yang membuat Allah ridha atau murka.

Jadi secara ringkas tarbiyah islamiyah adalah proses penyiapan manusia yang saleh, yakni agar tercipta suatu keseimbangan dalam potensi, tujuan, ucapan, dan tindakannya secara keseluruhan. Keseimbangan potensi yang dimaksud adalah hendaknya jangan sampai kemunculan potensi menyebabkan lenyapnya potensi yang lain atau suatu potensi sengaja dimandulkan agar muncul potensi yang lain.

Juga keseimbangan antara potensi ruhani, jasmani, dan akal pikiran, keseimbangan antara kebutuhan primer dan sekundernya, antara cita-cita dan realitasnya, antara jiwa ambisi pribadi dan jiwa kebersamaannya, antara keyakinan kepada alam ghaib dan keyakinan pada alam kasat mata, keseimbangan antara makan, minum, pakaian, dan tempat tinggalnya, tanpa adanya sikap berlebih-lebihan si satu sisi dan pengabaian di sisi yang lain. Benar-benar keseimbangan yang mengantarkan pada sikap yang adil dalam segala hal.
(http://harokah.blogspot.com/2005/12/urgensi-tarbiyah-islamiyah.html)

Bagi akhwat muslimah, tarbiyah memiliki beberapa tujuan khusus.

Bagi individu
Bagi individu seorang muslimah,tarbiyah membantunya dalam proses pembentukan kepribadian muslimah integral. Muslimah integral adalah muslimah yang melaksanakan tugas-tugasnya sebagai muslimah dan berlaku seperti muslimah. Untuk meraih sosok muslimah integral tidak bisa dilakukan hanya dengan berpangku tangan dan menanti perubahan diri. Muslimah dituntut untuk menuntut ilmu dan tarbiyah tentu saja merupakan salah satu sarana untuk memperoleh ilmu.

Selain itu, tarbiyah juga membentuk kepribadian seorang da'iah. Da'i/da'iah adalah mereka yang melakukan amar ma'ruf nahi mungkar. Pembentukan kepribadian da'iah tentu saja melalui ilmu yang diperoleh dalam tarbiyah dan juga melalui keteladanan yang kita peroleh dari lingkungan tarbiyah itu sendiri. Pembagian tugas sebagai moderator, pemberi tausyiah, dan kegiatan lain yang biasanya menjadi rangkaian tarbiyah pekanan kita, misalnya, akan menjadi sebuah pelatihan dan ajang meraih pengalaman bagi seorang muslimah. Ala bisa karena biasa. Suatu saat tentunya kita insya Allah akan menjadi seorang murabbiyah dan pengalaman berbicara dalam forum akan menjadi salah satu bekal kita.

Tarbiyah tidak hanya melulu mengenai pembahasan materi, tapi kadang juga diisi dengan keterampilan praktis, misalnya memasak, menyulam, da sebagainya. Insya Allah para muslimah akan diperkaya dengan ilmu akhirat dan ilmu dunia.

Bagi Keluarga
Semua orang pasti bermimpi, berharap, dan berusaha... untuk memperoleh pasangan hidup yang terbaik. Seorang muslimah berharap bisa mendapatkan suami yang baik (walaupun definisi baik itu berbeda-beda). Ada yang berharap dapat suami yang pas-pasan aja... (pas butuh duit ada, pas pengen shopping bisa), ada juga yang berharap dapat suami yang miskin... (miskin hasrat untuk selingkuh, miskin hasrat untuk memarahi). Nah, di tarbiyah ini, muslimah dipertemukan dalam satu persepsi bahwa suami yang baik itu adalah seorang muslim yang medukung dakwah.

Dengan pasangan yang mendukung dakwahnya, mereka akan membentuk keluarga yang dipenuhi dengan bimbingan Islam dan terlibat dalam amal islami. Bukan hanya dalam keluarga yang terbentuk setelah pernikahan, tapi juga di lingkungan orang tua dan saudara-saudara.

Bagi Masyarakat
Setelah terjun ke masyarakat, para muslimah diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan hati dan jiwanya dengan senantiasa berempati.

Tarbiyah menyiapkan muslimah sebagai sumber daya menusia yang berkualitas sebagai calon akhwat yang berperan dalam peradaban. Ketika kualitas sumber daya manusia kurang, maka peradaban pun tidak akan memenuhi kualitas yang diinginkan. Muslimah juga sebagai seorang pendidik bagi anak-anaknya yang merupakan calon penerus peradaban merupakan salah satu kunci kualitas SDM. Karena peran yang sangat penting ini, muslimah harus tampil sebagai sosok yang berkualitas.

Semua muslimah merupakan pemimpin karena tiap-tiap orang adalah pemimpin. Seorang muslimah adalah pemimpin bagi dirinya, pemimpin rumah dan harta suaminya, pemimpin anak-anaknya, pemimpin amanah yang sekarang diembannya. Maka dari itu, tarbiyah menyiapkan muslimah untuk peran-peran kepemimpinan.

Bagi Dakwah
Zaman kini semakin berkembang, ranah dakwah pun semakin meluas. Akhwat, tidak dapat dipungkiri, dibutuhkan untuk ranah-ranah dakwah tersebut. Tarbiyah mempersiapkan muslimah untuk memenuhi SDM berkualitas pada setiap ranah dakwah dan juga memperluas medan dakwah akhwat.

Muslimah sholehah, tidak hanya diharapkan bergaul dengan sesama muslimah sholehah atau sesama aktivis dakwa, tapi juga diharapkan bergaul di semua lini. Bergaul di lini dakwah akan menambah ilmunya, dan bergaul di luar lini dakwah akan menjadikannya icon dakwah yang semoga membuka mata masyarakat bahwa kita membutuhkan jalan dakwah. Dan Islam adalah agama yang menyelamatkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

5 comments:

the secret said...

Aslm, good nice article.
lam kenal view my site www.bumi-mulya.blogspot.com

Anonymous said...

thanks dah nulis tentang tujuan tarbiyah.semoga bermanfaat.
www.itnoa_faza@yahoo.com

Anonymous said...

He heheh saya save page as Y mas/mba



JAZAKUMMULAH

IkhWAN

Yusuf al-fajri said...

Mentarbiyah akhwat memang gampang-gampang susah..apalagi akhwat yang udah nikah, biasanya mereka sulit menyempatkan diri untuk mengikuti ta'lim atau tarbiyah.. tapi jika akhwat tidak ditarbiyah, jumlah penghuni neraka dari kalangan wanita akan terus bertambah..

Nila said...

:) Iya. Semoga tulisan ini dapat mengingatkan kita, saya, khususnya...

Post a Comment