Indikator Dehidrasi Ruhiyah

"Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh." (http://id.wikipedia.org/wiki/Dehidrasi)

Itu dia definisi dehidrasi fisik. Gimana kalo yang dehidrasi itu adalah ruhiyah kita? Apa ada minuman khusus penyeimbang elektrolit ruhiyah? Dehidrasi ruhiyah memerlukan penanganan yang lebih intens dibandingkan dehidrasi fisik. Kekeringan ruhiyah dapat berujung pada menjauhnya seorang hamba dari Rabbnya. Jika terus dibiarkan, hamba tersebut bisa tersesat dan bermuara pada neraka. Na'udzubillah....

Berikut ini adalah indikator dehidrasi ruhiyah:

Melencengnya motivasi
Dalam beraktivitas, hendaknya semua yang kita kerjakan diniatkan untuk ibadah sebagaimana hakikat penciptaan kita yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Namun, seiring berjalannya waktu, niat atau motivasi kita sering saja melenceng. Awalnya bertujuan untuk mendekatkan diri dengan Rabbnya, malah sekarang beraktivitas dengan tujuan untuk dikenal makhluk-Nya. Melencengnya motivasi dapat menjadi sarana awal bagi iblis untuk mengeringkan ruhiyah para ummat Rasulullah saw.

Mudah ngambek
Seseorang yang ruhiyahnya senantiasa dibasahi oleh iman, maka hatinya akan menjadi lapang. Hati yang lapang akan mudah memaafkan, sehingga tidak mudah baginya untuk ngambek. Sebaliknya, bagi hati yang tidak lapang, si empunya akan menjadi sensitif dan larut dalam emosi yang susah untuk dikendalikan. Hal ini yang menyebabkan seseorang mudah ngambek.

Mengutamakan istirahat (mentoleransi diri)
Terkadang, seorang aktivis terlalu disibukkan oleh organisasi dan berbagai aktivitas yang menyita waktu. Setelah berbagai kegiatan, kadang kita merasa butuh waktu untuk beristirahat--mungkin lebih lama dari yang seharusnya kita butuhkan. Memangs semua orang fitrahnya butuh istirahat, tapi jangan mengambil jatah lebih dari yang dibutuhkan oleh tubuh dan pikiran. Padahal, rehatnya seorang aktivis dakwah adalah ketika beribadah.


Merasa putus asa dengan diri sendiri dan tidak berdaya lagi melakukan rutinitas
Seseorang yang merasa putus asa berarti telah menunjukkan indikasi keringnya ruhiyah dan semakin jauhnya seseorang dari Rabbnya. Satu-satunya tempat bergantung dan meminta adalah Allah. Apakah kita tetap menempatkan Allah sebagai tempat bergantung dan meminta bila kita merasa putus asa? Rasa putus asa biasanya menimbulkan sikap menghindar dari rutinitas. Seseorang telah men-cap dirinya serba tidak berdaya, baik dalam menghadapi dirinya, maupun dalam melaksanakan rutinitasnya. Hal ini harus dihindari, karena kita adalah hamba Allah, dan ada Allah tempat memohon.


Mudah khawatir, panik dan tergesa-gesa dengan amanah yang diemban
Sikap tergesa-gesa itu datangnya dari setan. Dalam melakukan segala hal, sebaiknya kita tetap tenang. Energi yang kita miliki akan banyak terkuras jika melakukan sesuatu dalam keadaan panik dan tergesa-gesa. Selain itu, ketergesa-gesaan dapat membuat kita lalai dari dzikir.

Melakukan kemaksiatan baik sadar maupun tidak
Semua orang pasti menghadapi fluktuasi keimanan. Saat kadar iman kita sedang turun, iblis akan mudah menjebak kita untuk melakukan kemaksiatan. Kemaksiatan yang besar akan menghancurkan kita, begitu pula kemaksiatan kecil yang dianggap enteng jiga akan menjerumuskan kita pada jurang kekeringan ruhiyah.

Semoga kita dapat memiliki ruhiyah yang bening dan terhindar dari kekeringan. Semoga jiwa kita senantiasa dibasahi oleh dzikir.... Amin....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2 comments:

Adya said...

JAzakillah khairan tulisannya..saya ikutan baca nih..

Nila Sartika Achmadi said...

iya, sama-sama. silakan.. :)

Post a Comment