"Setelah puluhan abad hunian manusia di bumi, tidak ada satu kata pun yang kutemukan mampu menggambarkan perasaanku padanya. Sejak pertama kali aku melihatnya, aku langsung menyadari dialah anugerah terindah yang Allah berikan kepadaku. Bila saja mampu kuraih bulan, akan kuhadiahkan untuknya, karena senyumnya ibarat rembulan di malam hari bagiku. Tangisnya mengiris hatiku, meski kadang air mata itu menetes karena aku.
Cinta yang Dewasa
AUDISI PENULIS CERPEN "PERNIKAHAN DINI"
Bismillahirrohmanirrohim
A Litle Gift for My Parents
Today is the day that I've been waiting for since four years ago. It is the graduation.
Hari ini berbeda dengan hari-hari lain dalam empat tahun terakhirku. Masih teringat masa-masa awal kuliah. Berkenalan dengan orang baru, kampus baru, dan yang paling penting, beradaptasi dengan dunia baru, dunia tanpa orang-orang yang biasanya beraktivias denganku. I got homesick at first, and many times after that. Waktu berlalu tanpa terasa.
Sidang pukul 11.00, aku masih belum siap-siap pukul 10.00. Kemarin sebenarnya pengen nyetrika baju pas malem buat dipake hari ini, tapi karena selesai ngerjain presentasinya udah tengah malam, males lagi buat nyetrika. Pas aku ngeluarin blazer sama kemeja krem, Inna--my roommate--langsung bilang kalo kita harus pake kemeja putih rok item. Well, roknya udah item tapi kemejanya, jilbabnya, gak item putih. Sebenarnya aku punya beberapa kemeja putih, tapi belum pada dicuci. Hoalaaah...
"Na, kemeja putih kamu ada ga?" aku dengan sedikit panik.
"ada, tapi masih di laundry."
Aku nelpon Kang Chandra buat nanya tentang baju, tapi gak diangkat. Okay, jangan putus asa. Aku nelpon Teh Kun, akhirnya dia bilang, gak apa-apa, yang penting rapi. Sepanjang Teh Kun ngomong, ada suara cewek di belakangnya, berisik aja. Katanya, pake baju apa aja, yang penting pake baju, bla... bla... bla.... Aku gak kenal suaranya. Annoying but it's okay.
Berangkaaaat....
Sampai di kampus, Teh Metha masih ujian di R6, aku setelahnya. Di sekitar R6, ada tim pendukungnya Teh Metha. Akhirnya aku tau, the annoying voice is Teh Rahmi :D.
Cukup lama juga nungguin Teh Metha selese. Di luar, aku bentar-bentar bengong, bentar-bentar menghela nafas panjang. Iya, aku memang tegang, tapi gak ada masalah. Ketegangan itu punya sensasi sendiri. Tidak akan berlangsung lama, you must feel it while it lasts.
Presentasinya menyenangkan--walau cukup menegangkan. Aku suka proses tanya jawabnya, well, I basically like public speaking.
Saat pembacaan yudisium, aku dinyatakan dapat B+, lulus IM Telkom dengan predikat sangat memuaskan dan resmi menjadi Nila Sartika Achmadi, SMB.
Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Terima kasih untuk semuanya. Thank you for Mom, for your hard work that makes everything possible. Thank you for Dad. You'll never be here to see me graduate, but you are the first person I want to talk to about this. I'll always remember how your spirit, how you had faith in me. You always had your big dreams for me. You said that you didn't need to finish bachelor degree, you just hope that your children do. And here's the gift for you. This title behind your name. Nila Sartika Achmadi, SMB.
^_^