Aisyah masih belia kala dinikahi oleh Rasulullah saw. Tidak jarang dia melakukan hal-hal yang membuat ibunya marah dam menghukumnya. Mengetahui hal tersebut, Rasulullah merasa sedih dan berkata kepada ibunya, “Wahai Ummu Ruman, berikanlah nasihat yang baik bagi Aisyah, dan jagalah aku di dalam dirinya.” (Mustadrak Hakim, 4/6, no. 6716).
Sebelum menikah dengan Aisyah, Rasulullah pernah bermimpi melihat wajahnya. Dalam sahih-nya, Bukhari meriwayatkan dari Aisyah r.a., katanya, “Rasulullah saw. bersabda. ‘Engkau telah ditampakkan kepadaku dua kali sebelum kunikahi. Aku melihat malaikat membawamu dengan diselimuti sehelai sutra. Kukatakan kepadanya, ‘Bukalah.’ Malaikat itu mebukanya, dan ternyata itu adalah engkau kemudian aku berkata, ‘Jika ini dari Allah, maka Dia akan memastikannya.’ Kemudian aku melihat malaikan membawamu di balik sehelai sutra, aku berkata kepadanya, ‘Bukalah.’ Dia pun membukanya dan ternyata itu adalah engkau. Aku berkata, ‘Jika itu dari Allah, maka Dia akan memastikannya’.” (Sahih Bukhari, kitab at-Ta’bir, no. 7012, kitab al-Manaqib, no. 3895 dan kitab an-Nikah, no. 5078. Sahih Muslim, kitab Fadha’il ash-Shahabah, no.2438. musnad Imam Ahmadi, 6/41, no. 24188 dan 6/128, no.25015).
Pada zaman dulu, cuaca panas yang dialami bangsa Arab di negerinya menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan fisik anak perempuan menjadi pesat di satu sisi. Di sisi lain, pada sosok pribadi yang menonjol, berbakat khusus, dan berpotensi luar biasa dalam mengembangkan otak dan pikiran, pada tubuh mereka terdapat persiapan sempurna untuk tumbuh dan berkembang secara dini. Bahasa Inggris mengistilahkannya precocious (pertumbuhan dini atau kematangan dini). Maka dari itu, memang pantas Aisyah dinikahkan di umur yang sangat muda.
diresume oleh: Nila Sartika Achmadi
Aisyah part 1: "Mari Berkenalan"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Setuju. Tulisan tentang Aisyah r.a. memang perlu dipublikasikan untuk menangkis tuduhan miring soal Nabi Muhammad Saw. dan keluarga beliau.
Konsep postingan soal ini sudah lama mengendap di benak saya, tapi belum dapat 'klik' untuk menuliskannya.
So, ditunggu bagian kedua-nya ya, Neng Nila.. buat nambah2 referensi saya.. ^_^
Post a Comment