Sebuah impian tak akan berakhir sia-sia, walaupun banyak orang yang beranggapan semua itu tidak akan mungkin terjadi. Pelajaran pertama adalah: tidak ada yang tidak mungkin. Yang membedakan probabilitas keberhasilan dari sebuah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang adalah tren keberhasilannya di masa lalu. Untuk menciptakan tren itu, kita harus mencoba, walau gagal, bukan berarti kegagalan itu permanen. Setiap kali menghadapi kegagalan, percayalah bahwa kegagalan yang telah dilawati itu membawa kita semakin dekat pada keberhasilan.
Jadilah seorang pemimpi luar biasa. Pemimpi yang memiliki tekad yang kuat, yang tidak peduli orang berkata tidak mungkin; pemimpi yang melihat kemungkinan kecil dan berkata, "alhamdulillah masih ada peluang"; pemimpi yang menganggap kritikan orang sebagai cambuk pemicu semangat dan melihat simpati orang sebagai tandu penggiring kelelahan. Pemimpi ini tidak akan terhenti di dalam lamunan dan enggan beralih ke dunia nyata. Tapi dia membawa lamunannya ke dunia nyata dengan usaha keras. Dia memiliki impian dan bergerak untuk mewujudkannya.
Jangan larang seseorang untuk bermimpi. Jangan kucilkan dia karena bermimpi terlalu tinggi. Pemimpi inilah yang mungkin akan merubah masa depan. Dari pemimpi tangguh seperti Soekarno, Indonesia diakui kemerdekaannya. Dari pemimpi anggun seperti RA Kartini, wanita Indonesia bergerak mencari kebebasannya.
Biarkan mereka bermimpi, lalu tunjukkanlah bahwa mimpi itu bisa terwujud asal mereka berusaha.
Peimpi: Tak Ada yang Tak Mungkin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment